Home » » IP Versi 6 vs 4

IP Versi 6 vs 4

Written By sunardi on Saturday, June 11, 2011 | 6:44 AM

Dalam jaringan komputer dikenal adanya suatu protokol yang mengatur bagaimana suatu node berkomunikasi dengan node lainnya didalam jaringan, protokol tersebut berfungsi sebagai bahasa agar satu komputer dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. protokol yang merupakan standar de facto dalam jaringan internet yaitu protokol TCP/IP, sehingga dengan adanya TCP/IP komputer yang dengan berbagai jenis hardware dan berbagai jenis sistem operasi tetap dapat berkomunikasi.

Internet Protocol (IP) merupakan inti dari protokol TCP/IP, seluruh data yang berasal dari layer-layer diatasnya harus diolah oleh protokol ini agar sampai ketujuan.versi IP yang saat ini telah dipakai secara meluas di internet adalah Internet Protocol versi 4 (IPv4).


Alamat internet protokol versi 4 (IPv4) sebagai salah satu sumber daya internet dunia sudah memasuki masa kritis. Menurut data terakhir, alokasi IPv4 saat ini tersisa sebesar 6-7% dari persediaan IPv4 seluruh dunia yang mencapai 4 miliar. Jadi saat ini sisanya blok alamat IPv4 tinggal sekitar 280 juta. Belum banyak khalayak yang menyadari dampak negatifnya terhadap masa depan perkembangan internet di dalam negeri, sedangkan negara-negara lain sudah menyadari situasi ini sejak awal dekade dan telah memilih untuk beralih ke protokol IPv6.

Teknologi IPv6 adalah protokol untuk Next Generation Internet. IPv6 didesain sedemikian rupa untuk jauh melampaui kemampuan IPv4 yang umum digunakan sekarang ini. Fitur-fitur dari aplikasi Internet masa depan dimungkinkan lewat penerapan teknologi IPv6. Selain itu, IPv6 juga telah memiliki fitur keamanan yang lebih baik daripada IPv4. Struktur jaringan IPv6 pun lebih fleksibel daripada struktur yang ada saat ini, karena masing-masing titik dapat mengalokasikan alamatnya masing-masing.

Alasan mengapa penerapan IPv6 merupakan sebuah proses transisi dari IPv4, dan bukan proses upgrade dari IPv4, adalah non-compatibility antara IPv4 dengan IPv6. Salah satu masalah yang dapat timbul dalam jangka panjang adalah terpisahnya jaringan dan layanan berbasis IPv4 dan IPv6. Dikhawatirkan apabila Indonesia tidak menyikapi tren global dalam menerapakan IPv6, bukan tidak mungkin arus informasi kedalam dan keluar Indonesia akan terisolasi dari negara-negara lain.

Tren Internet saat ini adalah peningkatan dalam koneksi yang selalu tersedia (always on), peningkatan peralatan yang menggunakan alamat IP, kebutuhan akan alamat IP publik/global, serta berkurangnya biaya koneksi. Tren ini akan mengakibatkan krisis alamat IP, yang kemudian diselesaikan dengan teknologi IPv6.

Untuk mengadopsi IPv6, dibutuhkan dukungan hardware maupun software. Disini end-product alias perangkat yang kita gunakan sehari-hari, relatif tidak ada masalah. Mayoritas kartu jaringan di dalam komputer, notebook maupun smartphone masa kini telah mendukung IPv6. Begitu pula dari sisi software. Windows generasi service pack 1 sudah mendukung IPv6, begitupula Mac OS X versi 10.2 dan semua distro linux.

Masalah mulai rumit ketika menyentuh perangkat akses internet, seperti modem misalnya. Mayoritas modem yang diberikan penyedia jasa internet belum mendukung IPv6, sehingga harus diganti atau di upgrade. Dari sisi backbone, permasalahan lebih rumit lagi. Server, router, load-balancer, dan semua node harus diganti agar mendukung IPv6. Paket yang dikemas dalam sistem IPv6 bisa dikemas ulang menjadi paket IPv4 sehingga komunikasi data tetap bisa terjadi. Namun cara ini akan merepotkan dan boros sumber daya, sehingga berpotensi menurunkan kecepatan internet secara signifikan. Oleh karena itu, cara terbaik adalah semua orang pindah ke IPv6.

8 Juni 2011, adalah Hari IPv6 sedunia, dimana perusahaan internet besar seperti Google, Facebook, Cisco dan Akamai berpartisipasi dalam tes 24-jam terhadap IPv6.

Perubahan IPv6 tidak akan berarti banyak bagi kita untuk beberapa waktu. Di Amerika Serikat, batas waktu kompatibilitas IPv6 yang ditetapkan oleh pemerintah federal adalah tanggal 30 September 2012 (sumber: Information Week). Ini adalah tanggal dimana “webmail, Domain Name Server (DNS) dan Internet Service Provider (ISP) secara operasional harus menggunakan IPv6.”

Perubahan ini akan segera dilakukan, tetapi tidak terlalu cepat, dan bagi kebanyakan kita, batas waktu tidak akan benar-benar berarti. Jika memakai browser populer, kompatibilitas pasti telah tersedia pada saat anda akan membutuhkannya, dan demikian juga dengan sebagian besar perangkat keras. Kemungkinan besar anda tidak perlu melakukan apa pun selain memastikan software yang ada pada komputer anda tetap up to date.

Berikut beberapa kelebihan dari IPv6 dibandingkan IPv4
1. SLAAC (Stateless Address Autoconfiguration), merupakan fitur standar yang ada pada IPv6. Host IPv6 dapat melakukan konfigurasi sendiri secara otomatis ketika terhubung ke jaringan IPv6 dengan menggunakan Internet Control Message protocol versi 6 (ICMPv6). Ketika pertama kali terhubung ke jaringan, host mengirimkan permintaan multicast link-local ke router untuk parameter konfigurasi, jika tepat, router menanggapi permintaan tersebut dengan packet router yang berisi parameter konfigurasi jaringan.

2. QoS (Quality of Services) yang lebih baik terutama dalam hal jitter dan packet-loss. Kelebihan ini berefek pada aplikasi Internet Modem seperti VOIP, konferensi, bahkan game online.

3. IPSec (IP Security) pada awalnya dikembangkan untuk IPv6, namun lebih sering ditemukan implementasinya pada IPv4. IPSec merupakan bagian utuh dari keseluruhan sistem IPv6, sehingga kalau pada IPV4 IPSec bersifat opsional, untuk IPv6 merupakan sesuatu yang wajib

4. Mobile IPv6. Dengan semakin berkembangnya perangkat mobile yang terkoneksi dengan internet, tersedia Mobile IPv6. Fitur ini memastikan konsistensi transportasi layer koneksi dan memungkinkan sebuah komputer atau host untuk tetap terjangkau terlepas dari lokasinya selama dalam jaringan IPv6. Oleh karena itu perangkat mobile dimungkinkan untuk berpindah dari satu jaringan ke jaringan yang lain dengan tetap mempertahankankan (dalam hal ini alamat/IP) yang ada.

Share this article :

1 comment:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. sisuncute - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger